Abdul Rauf adalah seorang novelis. Dalam perjalanannya mencari inspirasi di Vietnam yang dilanda perang, Rauf kehilangan seorang teman dalam pertempuran. Dia merasakan kehancuran martabat manusia dalam perang. Apalagi, Rauf gagal merebut cinta Bulan, gadis idamannya yang dianggap ibunya tak punya masa depan. Saat ke Singapura, ia bertemu dengan Kartika, pemain gitar dan putri dari Dr. Ibrahim Mahmud M.A., seorang peneliti kamus bahasa Indonesia. Kartika kebetulan adalah teman sepupu Rauf, Ria, dan mereka baru saja kembali dari Tokyo dan singgah di Singapura untuk menjenguk orang tua Ria yang seorang diplomat. Kartika yang dimanjakan ayahnya tertarik pada Rauf dan mereka jatuh cinta. Ayah Kartika tidak menyukai Rauf karena Rauf pernah menjulukinya sebagai kakek pencari kutu. Mahmud kemudian bersimpati setelah membaca novel terbaru Rauf pemberian Kartika.
