Pertandingan antara Seido dan Puplic Murata East diakhiri dengan Seido mendapatkan permainan lain yang disebut, 10-0 setelah 5 babak. Seido bertahan untuk menonton pertandingan berikutnya dan melihat Shunshin Yeung dari Akademi Akikawa dan kontrol jarum jamnya. Yeung kebanyakan melakukan lemparan ke sudut luar, dan rotasi titik-titiknya menyulitkan para batter untuk memprediksi di mana letaknya. Seido segera mulai merencanakan untuk melawannya. Pramuka dan penulis majalah menuju ke Seido untuk menonton lemparan Furuya. Namun Miyuki menyadari tubuh Furuya tidak terbiasa dengan panas Tokyo setelah turun dari Hakkiado dan membatasinya hingga 10 lemparan. Setiap orang yang berada di sekitar dapat menyaksikan Sawamura bekerja dengan kendali dalamnya bersama Kanmemaru di lingkaran batting. Keesokan harinya wartawan menuju ke Akikawa di mana mereka terkejut melihat Yeung adalah epitcher untuk sesi latihan. Mereka juga melihat mesin pelempar dinaikkan dengan kecepatan penuh sehingga pemain Akikawa bisa terbiasa melihat kecepatan dengan mata mereka, meski mereka tidak bisa memukulnya.
