Di Desa Lansia Penyandang Cacat, hiduplah sembilan orang lanjut usia dengan asal usul yang tidak dapat diprediksi dan pemuda Qin Mu yang mereka besarkan. Suatu hari, sapi-sapi yang menjadi tanggung jawab Qin Mu untuk digembalakan mulai mengucapkan kata-kata manusia. Sejak saat itu, Qin Mu menjadi lebih sadar akan bahaya dan keindahan Daxu, tanah yang ditinggalkan oleh para dewa: setan turun dalam kegelapan, tulang dewa menari di reruntuhan, dan tulang naga melindungi anak-anak mereka, sebuah kapal raksasa yang menyeret matahari. .. Tidak peduli bahaya apa yang dia hadapi, Qin Mu tidak takut. Dia telah mengintegrasikan keterampilan yang diturunkan oleh Sembilan Sesepuh dan bersumpah untuk mengukir dunia dengan hegemoninya yang tak tertandingi.